Awal tahun 2019 baku tembak mematikan kembali terjadi antara aparat gabungan TNI/Polri dengan pasukan OPM, kejadian kali ini berlangsung di Kab Puncak Jaya.
Akibatnya satu anggota TNI terluka dan satu anggota OPM tewas di tempat. Mendengar kabar baku tembak tersebut, bupati Puncak Jaya akhirnya angkat bicara ke publik, seperti dilansir dari pasificpos.com, Jum'at (11/1/2019)
Berdasarkan pernyataan dari bupati Puncak, Willem Wandik, kelompok yang melakukan penyerangan terhadap aparat berasal dari kelompok Lekagak Telenggeng yang sudah lama mendiami wilayahnya.
Willem Wandik juga membocorkan jumlah anggota dari kelompok Lekagak Telenggeng yang tercatat sekitar 500 orang untuk wilayah Puncak Jaya. Jumlah tersebut bukan jumlah keseluruhannya dari pasukan OPM yang berada di tanah Papua Barat.
Melihat jumlah aparat keamanan yang beroperasi di Puncak Jaya, memang secara jumlah kelompok Lekagak Telenggeng terlalu banyak bagi aparat. Kelompok ini juga begitu mahir dalam bersembunyi.
Pihak Kab Puncak Jaya sendiri sebenarnya sudah menjalin komunikasi dengan Lekagak Telenggeng untuk tidak mengganggu pekerjaan infrastruktur yang sedang di jalankan Pemerintah, hasilnya kurang lebih tiga tahun kebelakang tidak ada kasus penembakan. (*)
sumber


